Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah masalah medis yang sering terjadi pada pria. Pemahaman akan penyebab ISK sangat penting untuk mencegahnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Artikel ini akan membahas penyebab ISK pada pria, mengapa penyebab ini berbeda dari wanita, pencegahan, dan pentingnya konsultasi medis. Jika Anda mengalami gejala ISK atau memiliki resiko tinggi, kami juga mendorong Anda untuk berkonsultasi dengan Klinik Utama DR Indrajana.
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah kondisi yang umum di mana bakteri atau mikroorganisme lainnya memasuki saluran kemih dan menyebabkan gejala yang tidak nyaman. ISK bisa mempengaruhi pria, dan pemahaman tentang penyebabnya adalah langkah awal untuk mengatasi masalah ini.
Baca:Fakta dan solusi buat anda yang sering buang air kecil
Penyebab Infeksi Saluran Kemih pada Pria
- Bakteri: Bakteri adalah penyebab utama ISK pada pria. Bakteri Escherichia coli (E. coli) adalah yang paling umum. Bakteri dapat memasuki uretra dan mencapai kandung kemih.
- Aktivitas Seksual: Hubungan seksual tanpa kondom bisa memungkinkan bakteri memasuki uretra. Aktivitas seksual yang beresiko seperti hubungan dengan pasangan yang terinfeksi dapat meningkatkan resiko ISK.
- Masalah Prostat atau Kelenjar Seminal: Infeksi pada prostat (prostatitis) atau epididimitis bisa menyebabkan ISK pada pria. Prostat dan kelenjar seminal terhubung dengan saluran kemih.
- Obstruksi Saluran Kemih: Batu ginjal atau pembengkakan prostat dapat menghambat aliran urine, menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan bakteri.
- Kelainan Struktural: Beberapa pria mungkin memiliki kelainan struktural pada saluran kemih yang meningkatkan resiko ISK.
- Penyakit Menular Seksual (PMS): Gonore dan klamidia adalah contoh PMS yang dapat menyebabkan ISK jika mereka menyebar ke saluran kemih.
- Faktor Lainnya: Diabetes, penyakit ginjal, sistem kekebalan tubuh yang lemah, kateterisasi, atau penggunaan obat tertentu juga dapat meningkatkan resiko ISK.
Tanda gejala infeksi saluran kemih
Gejala infeksi saluran kemih pada pria dapat bervariasi, tetapi yang paling umum termasuk:
- Timbul perih atau rasa panas saat buang air kecil.
Frekuensi buang air kecil yang meningkat.
Perasaan ingin buang air kecil secara mendesak, bahkan jika hanya sedikit urine yang keluar.
Urine warna keruh atau berbau tidak sedap.
Nyeri atau ketidaknyamanan di daerah panggul, termasuk di sekitar kandung kemih.
Sensasi terbakar atau nyeri selama atau setelah ejakulasi.
Nyeri di bagian bawah perut atau punggung bawah.
Demam, mual, atau muntah dalam kasus infeksi yang lebih serius.
Mengapa Penyebab ISK Berbeda pada Pria
- Anatomi Saluran Kemih Pria vs. Wanita
Pria memiliki uretra yang lebih panjang daripada wanita, tetapi anatomi genital mereka memiliki perbedaan yang membuatnya rentan terhadap ISK.
- Perilaku Seksual yang Berbeda
Praktek seksual yang berbeda antara pria dan wanita dapat memengaruhi cara bakteri masuk ke saluran kemih.
Baca:Ciri-ciri infeksi saluran kemih yang sudah parah
Pencegahan Infeksi Saluran Kemih pada Pria
- Higiene Genital yang Baik: Menjaga daerah genital bersih dan kering adalah kunci untuk mencegah ISK.
- Pengobatan Kondisi yang Meningkatkan Resiko: Menangani masalah prostat, pembengkakan prostat, atau batu ginjal dapat membantu mengurangi resiko ISK.
- Pengelolaan Diabetes dan Gangguan Terkait : Mengendalikan diabetes dan kondisi medis lain yang dapat meningkatkan resiko ISK adalah penting.
Baca:Gejala dan penyebab infeksi saluran kemih
Pentingnya Berkonsultasi dengan Dokter
Nyeri yang hebat, demam, darah dalam urine, atau gejala yang tidak membaik setelah beberapa hari memerlukan konsultasi dokter. Konsultasi dengan dokter adalah langkah kunci untuk diagnosis dan pengobatan ISK yang tepat.
Jika Anda mengalami gejala ISK atau memiliki resiko tinggi, kami mendorong Anda untuk berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Urology Klinik Utama DR Indrajana. Tim medis kami siap memberikan perawatan, diagnosis, dan saran yang Anda butuhkan untuk mengatasi ISK dan menjaga kesehatan saluran kemih Anda.
Daftarkan diri anda untuk perawatan lebih lanjut
Referensi:
Foxman B. (2014). Urinary Tract Infection Syndromes: Occurrence, Recurrence, Bacteriology, Risk Factors, and Disease Burden.
Hooton, T. M. (2012). Clinical Practice: Uncomplicated Urinary Tract Infection.
Wagenlehner, F. M. E., Naber, K. G., & Weidner, W. (2014). Aspects of infections of the male urinary tract—prostate and epididymis.
Schaeffer, A. J. (2006). Infections of the urinary tract