fbpx
Skip to content

Patah Tulang: Penyebab, Gejala, Pertolongan Pertama, dan Pencegahan

gambar seorang wanita sedang emmakai perban ditangannya. Gambar dipakai untuk Klinik Utama DR Indrajana membahas patah tulang.

Patah tulang adalah kondisi ketika tulang mengalami retak atau pecah menjadi dua atau beberapa bagian. Kondisi ini sering kali terjadi secara tiba-tiba akibat kecelakaan, terjatuh, ataupun cedera olahraga.

Baca:Penguatan otot dapat hindari cedera lutut

Penyebab Patah Tulang 

Fraktur atau patah tulang adalah kondisi yang terjadi ketika tulang mengalami patah, retak, atau pecah sehingga mengubah bentuknya. Menurut dr. Liauw Roger Leo, Sp.OT, kondisi ini dapat disebabkan oleh tekanan kuat pada tulang, seperti akibat kecelakaan, atau bisa juga terjadi karena faktor kerapuhan tulang akibat penuaan. Ketika seseorang mengalami fraktur, penanganan yang tepat sangat penting untuk memastikan penyembuhan yang optimal. Terkadang, masyarakat mencari solusi seperti pijat urut untuk mengatasi fraktur, namun sebaiknya perlu berkonsultasi dengan ahli ortopedi atau tenaga medis yang berkompeten dalam penanganan fraktur. 

Pijat urut dapat memiliki manfaat tertentu, tetapi penggunaannya harus sesuai dengan rekomendasi dari tenaga medis yang berpengalaman untuk meminimalkan risiko komplikasi yang dapat terjadi.

Penyebab patah tulang dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu traumatik dan non-traumatik.

Trauma

Penyebab patah tulang yang paling umum adalah trauma, yaitu benturan atau tekanan yang lebih besar daripada kekuatan tulang. Trauma dapat terjadi akibat kecelakaan lalu lintas, terjatuh, kecelakaan olahraga, atau kekerasan fisik.

Beberapa contoh trauma yang dapat menyebabkan patah tulang antara lain:

  • Terjatuh dari ketinggian
  • Menabrak benda keras
  • Tertabrak kendaraan
  • Menerima pukulan keras

Non-trauma

Patah tulang juga dapat disebabkan oleh faktor non-trauma, yaitu kondisi yang melemahkan tulang sehingga lebih mudah patah. Faktor non-trauma yang dapat menyebabkan patah tulang antara lain:

  • Osteoporosis: keadaan dimana tulang menjadi rentan dan mudah mengalami keretakan. Hal ini terjadi karena tulang kehilangan massa dan kepadatannya. Osteoporosis sering terjadi pada wanita setelah menopause.
  • Kanker tulang: jenis kanker yang menjangkiti tulang. Kanker tulang dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
  • Infeksi tulang: Infeksi yang menyerang tulang. Infeksi tulang dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
  • Malnutrisi: Malnutrisi adalah kondisi kekurangan nutrisi.Nutrisi yang krusial untuk menjaga kesehatan tulang mencakup kalsium, vitamin D, serta protein.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid, dapat melemahkan tulang.

Baca:Gejala dan pengobatan cedera ligamen ACL pada lutut

Gejala Patah Tulang

Gejala patah tulang dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan patah tulang. Beberapa gejala umum patah tulang antara lain:

  • Nyeri: Nyeri adalah gejala yang paling umum dari patah tulang. Nyeri biasanya terasa tajam dan menusuk. Nyeri dapat semakin parah saat cedera digerakkan.
  • Memar dan bengkak: Memar dan bengkak dapat terjadi karena pendarahan di bawah kulit. Memar biasanya berwarna merah atau biru, sedangkan bengkak dapat terasa keras atau lunak.
  • Tulang mencuat keluar dari kulit: Patah tulang terbuka adalah patah tulang yang menyebabkan tulang mencuat keluar dari kulit. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan yang banyak dan infeksi.
  • Kesemutan dan mati rasa: Kesemutan dan mati rasa dapat terjadi karena saraf yang tertekan atau rusak. Kesemutan dan mati rasa biasanya terjadi di area yang mengalami cedera.
  • Deformitas atau perubahan bentuk: Deformitas atau perubahan bentuk dapat terjadi karena tulang yang patah tidak sejajar. Deformitas atau perubahan bentuk dapat terlihat jelas atau hanya dapat diraba.
  • Keterbatasan gerak: Keterbatasan gerak dapat terjadi karena tulang yang patah membatasi gerakan sendi. Keterbatasan gerak dapat membuat sulit untuk menggerakkan area yang mengalami cedera.

Baca: Atasi cedera olahraga dengan benar

gambar kaki seseorang diperban setelah cedera. Gambar dipakai untuk Klinik Utama DR Indrajana membahas patah tulang.

Pertolongan Pertama Patah Tulang

Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami patah tulang, segera lakukan pertolongan pertama berikut ini:

  1. Periksa area yang patah untuk melihat apakah ada luka terbuka. Jika ada luka terbuka, bersihkan luka dengan air mengalir dan tutup dengan perban steril.
  2. Jika tulang mencuat keluar dari kulit, jangan mencoba memasukkannya kembali. Tutup tulang dengan perban bersih dan tekan dengan lembut untuk menghentikan pendarahan.
  3. Balut area yang patah dengan perban elastis untuk memberikan kompresi. Balut area tersebut dari atas ke bawah dan jangan terlalu kencang.
  4. Tinggikan area yang patah di atas jantung. Anda dapat menggunakan bantal atau selimut untuk menopang area tersebut.
  5. Pemberian obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen atau acetaminophen dapat menjadi pilihan.
  6. Segera periksakan ke dokter spesialis ortopedi dan traumatologi.

Pencegahan Patah Tulang

Patah tulang dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Menjaga kesehatan tulang: Pastikan Anda mendapatkan cukup kalsium dan vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang.
  • Menghindari aktivitas yang berisiko tinggi menyebabkan cedera: Jika Anda melakukan aktivitas yang berisiko tinggi menyebabkan cedera, gunakan alat pelindung diri yang sesuai.
  • Mengelola kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko patah tulang: Jika Anda memiliki kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko patah tulang, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca: Cara mengatasi nyeri sendi dan kaku

banner ajakan unutk ,melakukan konsultasi ke dokter spesialis ortopedi dan traumatologi.

Patah tulang adalah cedera yang serius dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Penyebab patah tulang dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu traumatik dan non-traumatik. Gejala patah tulang dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan patah tulang.

Jika Anda mengalami patah tulang, segera periksakan ke Klinik Utama DR Indrajana. Klinik Utama DR Indrajana memiliki Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi yang berpengalaman dalam menangani patah tulang. Klinik Utama DR Indrajana juga dilengkapi dengan peralatan medis yang modern untuk memastikan penanganan yang tepat dan cepat.

Daftarkan diri anda untuk perawatan lebih lanjut

Telah direview oleh:

dr. Liauw Roger Leo, Sp.OT

DOKTER SPESIALIS ORTOPEDI DAN TRAUMATOLOGI

Referensi:

Brown dan Peter J. Ebeling (2018). Epidemiology of Fractures” oleh Susan L

John T. Frymoyer dan Michael J. O’Brien (2014). Pathophysiology of Fractures

Paul Tornetta III dan David H. Green (2018). Diagnosis and Management of Fractures