fbpx
Skip to content

Alergi Makanan: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Edit Template

Alergi Makanan: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Alergi Makanan - Klinik Utama DR Indrajana

Alergi makanan dapat terjadi pada siapa saja, bahkan terhadap makanan yang sebelumnya tidak menimbulkan reaksi apa pun. Menurut World Allergy Organization (WAO), alergi memengaruhi 10% – 40% populasi manusia di dunia. Gejalanya bervariasi, mulai dari ringan hingga serius, yang berpotensi mengganggu aktivitas sehari-hari. Memahami gejala, penyebab, dan pengobatannya sangat penting untuk mencegah risiko yang lebih besar.

Apa Itu Alergi Makanan?

Alergi makanan terjadi saat sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat tertentu dalam makanan (alergen). Kondisi ini bisa muncul di usia berapa pun, tetapi umumnya paling sering dialami anak-anak di bawah 5 tahun. Jika alergi muncul saat dewasa, biasanya akan bertahan dalam jangka panjang. Selain itu reaksi alergi makanan bisa memengaruhi berbagai bagian tubuh, seperti pernapasan, jantung, kulit, hingga pencernaan. 

Gejala Alergi Makanan

Reaksi alergi makanan bisa beragam, mulai dari ringan hingga parah. Pada kasus ringan, gejalanya mungkin hanya berupa gatal-gatal atau sakit perut, tetapi dalam kondisi serius, alergi bisa berkembang menjadi anafilaksis, yang dapat menyebabkan tekanan darah turun drastis dan kehilangan kesadaran.

Beberapa gejala umum alergi makanan meliputi:

  • Merasa pusing atau pening
  • Kulit gatal atau muncul ruam yang menonjol 
  • Pembengkakan pada area bibir, wajah dan mata (angioedema)
  • batuk, mengi, sesak napas
  • Bersin atau hidung gatal, berair dan tersumbat
  • Sakit perut, mual, muntah
  • Diare

Gejala alergi dapat muncul sesaat setelah mengonsumsi makanan pemicu atau bisa baru terasa beberapa jam hingga hari setelahnya. Jika mengalami reaksi alergi yang berat, segera cari bantuan medis untuk mencegah kondisi yang lebih serius.

Penyebab dan Pemicu Alergi Makanan

Belum diketahui secara pasti mengapa seseorang bisa mengalami alergi makanan, tapi ada beberapa makanan yang lebih sering menjadi pemicu. Berikut adalah makanan yang paling umum menyebabkan alergi meliputi:

  • Susu sapi
  • Telur
  • Kacang-kacangan (kacang tanah, kacang kedelai, kacang polong, buncis)
  • Kacang pohon (almond, kenari, mede, hazelnut, pistachio, pecan, kacang Brazil)
  • Makanan laut (udang, kepiting, lobster)
  • Gandum

Namun, alergi pada makanan juga bisa dipicu oleh makanan lain seperti seledri, mustard, biji wijen, atau tepung lupin yang sering digunakan dalam makanan panggang.

Faktor risiko alergi makanan bisa meningkat jika Anda atau keluarga dekat memiliki riwayat alergi, asma, atau eksim. Jika memiliki resiko ini, penting untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan.

Cara Mengobati Alergi Makanan

Cara terbaik untuk mengatasi alergi makanan adalah dengan menghindari makanan pemicunya. Pastikan selalu membaca label kemasan, karena bahan pemicu alergi bisa tersembunyi dengan nama yang berbeda. 

Jika terjadi reaksi ringan seperti gatal atau bersin, antihistamin dapat membantu meredakannya, sedangkan pada kasus alergi berat seperti anafilaksis, suntikan adrenalin (EpiPen) diperlukan sebagai tindakan darurat. 

Konsultasi dengan dokter juga penting untuk mendapatkan rencana pengelolaan alergi yang tepat, termasuk langkah pencegahan serta penanganan saat reaksi alergi terjadi agar tetap bisa beraktivitas dengan aman.

Tips Mencegah Alergi Makanan

Jika Anda atau orang terdekat memiliki alergi makanan, ikuti beberapa tips berikut untuk mengurangi risiko:

  • Selalu periksa label makanan dan menu restoran untuk memastikan tidak mengandung bahan pemicu alergi.
  • Beritahu staf restoran, teman, keluarga, atau tempat kerja mengenai alergi yang dimiliki.
  • Hindari kontaminasi silang saat menyiapkan makanan, terutama jika berbagi dapur dengan orang lain.
  • Pelajari gejala awal alergi agar bisa segera mengambil tindakan jika makanan pemicu tidak sengaja dikonsumsi.
  • Bawa selalu obat-obatan atau EpiPen jika memiliki riwayat alergi berat.
  • Hindari prasmanan atau makanan dalam wadah besar yang berisiko terkontaminasi bahan pemicu alergi.
  • Bersihkan permukaan tempat makan di tempat umum sebelum makan untuk menghindari kontaminasi sisa makanan pemicu alergi.

Jika sering mengalami reaksi alergi terhadap makanan tertentu, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Bedanya Alergi Makanan dan Intoleransi makanan

Alergi makanan sering kali disalahartikan sebagai intoleransi makanan. Padahal, keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Intoleransi makanan terjadi ketika tubuh Anda kesulitan mencerna makanan. Hal ini berbeda dengan alergi makanan yang melibatkan sistem kekebalan tubuh. 

Beberapa gejala intoleransi makanan dapat menyebabkan:

  • Nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut 
  • Kembung
  • Diare

Berbeda dengan alergi makanan, intoleransi makanan biasanya tidak menyebabkan reaksi yang parah atau mengancam jiwa. Namun, tetap penting untuk mengenali dan menghindari makanan yang memicu ketidaknyamanan agar kualitas hidup tetap terjaga.

Kesimpulan

Alergi makanan adalah kondisi yang dapat memengaruhi kualitas hidup dan bahkan berisiko menyebabkan reaksi serius jika tidak ditangani dengan baik. Memahami gejala, penyebab, dan cara mengelola alergi sangat penting agar Anda dapat menghindari makanan pemicu serta mengambil tindakan yang tepat saat reaksi alergi terjadi.

Jika Anda mengalami gejala alergi makanan atau ingin mengetahui makanan apa saja yang menjadi pemicu alergi Anda, segera lakukan tes alergi dan konsultasikan dengan dokter di Klinik Utama DR. Indrajana. Dengan diagnosis yang tepat, Anda bisa mendapatkan penanganan yang sesuai untuk menjalani hidup lebih sehat dan bebas dari risikonya.

Telah direview oleh:

Dokter Asma dan Alergi

Referensi:

Jadwal Dokter Asma dan Alergi

Dokter Asma dan Alergi - dr. Mustapa Widjaja - Klinik Utama DR Indrajana

dr. Mustapa Widjaja

Senin (09.00-12.00)
Kamis (09.00-12.00)
Sabtu (09.00-12.00)



Dokter Asma dan Alergi - dr. Juliana Josepha - Klinik Utama DR Indrajana

dr. Juliana Josepha

Senin (08.00-15.00)
Selasa (08.00-15.00)
Rabu (08.00-15.00)
Kamis (08.00-15.00)
Jumat (08.00-15.00)

Dokter Asma dan Alergi - dr. Iwan Santoso - Klinik Utama DR Indrajana

dr. Iwan Santoso

Sabtu (08.00-12.00)





Dokter Asma dan Alergi - dr. Mardjuki Tjandra - Klinik Utama DR Indrajana

dr. Mardjuki Tjandra

Senin (16.00-18.00)
Rabu (16.00-18.00)
Jumat (16.00-18.00)
Sabtu (14.00-16.00)


Edit Template
Edit Template

Berita Terkait

Edit Template

Berita Terpopuler

Kategori Lainnya

Edit Template
Edit Template

Daftar konsultasi bersama Dokter Asma dan Alergi!

Klinik Utama DR. Indrajana

Fasilitas Klinik

Edit Template

Klinik Utama DR. Indrajana

Mitra Asuransi

admedika
bni life
bri life
car life insurance
tirta
Asuransi Halodoc
lippo insurance
mandiri health
owlexa
medika
pacific
international sos
sequis
takaful asuransi
Logo Asuransi Global Excel
Logo Asuransi - FWD
Logo Asuransi (Cakrawala Proteksi)
Edit Template

Daftar Konsultasi dan Bertanya disini!